Minggu, 30 November 2014

Kere Munggah Bale

Pernahkah anda mendengar istilah "Kere Munggah Bale" dari orang jawa khususnya yogya, solo atau semarang? ya, istilah itu digunakan untuk menggambarkan situasi seseorang dari kekurangan secara ekonomi berganti berlebihan secara ekonomi. sehingga hal itu kadang membuat perangai juga berubah. jadi cenderung sombong baik pada teman kerja, lingkungan tempat dimana dia tinggal bahkan dengan keluarga sekalipun.

Istilah kere munggah bale memang cenderung berkonotasi negatif dimana seseorang mengalami perubahan perangai akibat nasib hidup yang berubah. ada yang diuntungkan dan ada pula yang dirugikan akibat perbuatannya. Namun kita sebagai orang yang bersentuhan langsung perlu mengambil langkah bijak. memberikan terguran dan nasehat adalah solusinnya.

Kere munggah bale bisa menyasar siapa saja di sekitar anda. bisa saudara, istri, suami dan teman kerja di kantor anda. Kere munggah bale menandakan ketidaksiapan diri akibat berlebihan secara ekonomi. bertolak belakangan dengan keadaan sebelumnya yang serba kekurangan. Orang yang masuk kategori kere munggah bale hari harinya diisi dengan belanja keperluan duniawi. asesoris dan elektronik adalah hobinya.

Dalam kehidupan nyata, menghadapi orang yang masuk katagori "kere munggah bale" memang dibutuhkan kesabaran extra. Seorang suami yang mendapati istri tercintannya masuk katagori kere munggah bale sangat dibutuhkan kesabaran extra. yakinlah anda akan mendapatkan pahala yang besar jika mampu melewatinya. bimbinglah istri anda kembali kejalan yang benar alias sirotol mustakim. sabar dikala menerima musibah dan bersyukur dengan mengucap hamdallah dikala mendapatkan nikmat harus selalu kita pegang.

Nasehat buat anda para "kere munggah bale" adalah sebagai berikut ini :
1.sadarlah bahwa kekayaan tidak bersifat abadi
2. Ingatlah kesuksesan anda ada peran dari orang terdekat anda sekecil apapun
3. perbanyaklah sedekah, karena ada hak orang lain dalam harta anda
4. Perbanyak ucapan syukur atas nikmat Nya yang telah diberikan pada anda
4. Hormati orangtua dan mertua, karena mereka anda ada

Perlu juga rasannya nasehat para biksu kita renungkan " gila harta dunia hanya akan membuat kita sengsara"
Ya akibat mengejar dunia kita jadi lupa pada Allah. bahwa ada kehidupan kekal setelah kematian. dan itu adalah tujuan kita semua ingin mendapatkan surgannya sebagai finishnya. Para wali sering mengistilahkan "urep iku mung mamper ngombe" karena sangat singkatnya dari segi waktu. namun kehidupan dunia sangat menentukan apakah nantinya kita akan finish di surga atau neraka. banyaklah beramal sholeh dan sedekah jika anda ingin mendapatkan surga. dimana para bidadari cantik akan menanti dan siap melayani anda.kapanpun anda butuh nantinya.

Surga harus kita yakini keberadaanya. Manusia yang pernah melihat surga adalah kakek nabi adam dan nabi Muhammad SAW dikala melakukan isra mi'raj.

Tidak ada komentar:

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...