Selasa, 12 Juni 2012

modifikasi motor banyumas


Posted by Wong Banyumas in Modifikasi Motor, News.
12 comments
Wew…lama tak posting maupun komen, ternyata perkembangan Koboys sudah luar biasa. Malem ini buka lagi Koboys, ternyata anggotanya di Agregator sudah ada 40!!!! Berita kopdar di berbagai daerah ternyata juga sudah banyak diadain. Jiaann..ketinggalan jaman tenan ki..
Yo wis, kanggo anggota-anggota yang belum kenal, salam kenal semua sedulur. Semoga paseduluran Koboys terus  berlangsung.
Ngomong-ngomong tentang mati surinya WJSblog, semata-mata bukan disebabkan oleh alergi dengan internet, apalagi blog otomotif. Tapi lebih pada ketiban kerjaan yang bertubi-tubi, yang hampir menyita seluruh waktu saat malam tiba. Kalo siang si tetep. Berusaha menghidupkan Binter Merzy  1982 yang akhirnya sukses berreingkarnasi dengan warna baru Orange-Black. (Foto menyusul)
Si kuning juga sudah dioperasi menjadi si biru-putih dengan gaya japstyle yang lebih classic. Sedang dalam proses memperbesar kaki-kaki dan operasi jeroan menjadi full Tiger.
Begitu kabar sementara dari WJS blog. Rencananya, lagi pengin ngumpulin teman2 Koboys dalam Kopdar di Banyumas. Kalo rencana mulus, mungkin undangan akan segera menyusul buat masbro masbro semua….

Bukan Piala, Tapi Pengalaman November 14, 2010

Posted by Wong Banyumas in Lifestyle, Modifikasi Motor, News.
12 comments

Ebeg Wesi
Ini dia si Ebeg Wesi, karya Win's Paddock yang dibawa ke Bali
Sabtu (13/11) lalu dapet telpon dari Siswo Winoto. Doi ngabarin perjuangannya di Bali belum sukses. Gelar The Best Black Bike ternyata digondol modifikator Pekan Baru.
It’s OK bro, kadang kita memang nggak selalu menang dalam artian membawa pulang sebuah piala dan sertifikat serta uang pembinaan. Percaya dech, arti pemenang yang sebenarnya bukan sebatas itu. Tapi bagaimana kita bisa merebut hati penonton dan penikmat modifikasi tanah air. Piala adalah akibat. Sedang kreatifitas kita adalah sebabnya.
Ebeg Wesi
Bro Indra Nglembur ngrakit Ebeg Wesi
Jadi inget seminggu sebelumnya, ikut-ikutan mencurahkan energi untuk menggarap si Ebeg Wesi. Mulai dari konsep, penamaan sampai detil-detil kecil ikut cerewet ngasih masukan. Namun karena waktu yang terlalu mepet, alhasil finishing touchnya tidak maksimal.

Gotong royong naikin si Ebeg Wesi
Bayangin aja, rencana berangkat hari Rabu mundur terus. Akhirnya Kamis jam 14.00 baru bisa melesat dari markas Win’s Paddock di Pabuwaran. Edannya, ternyata pake kesasar di daerah Probolinggo lagi. Deg-degan dengerin perkembangan, takut nggak jadi ikut perform.
Begitu hari Jumat, ternyata seluruh sambungan komunikasi terputus. Hape Wiwin tak bisa dihubungi. Begitu pula dengan Agung dan Indra yang ikutan ke Denpasar. Kabar kekalahan sudah didapat hari Selasa lewat Anjar yang nungguin bengkel selama WP Family pergi.
Tapi it’s OK. Target awal kita sebenarnya adalah buat pamer pada orang-orang luar negeri. He..he..he… Jadi menjadi juara bukan tujuan utama. Dan Alhamdulillah target itu tercapai. Apalagi ternyata ada orang Deus Ex Machina yang nyempetin foto-foto si Ebeg Wesi. Yang keren nich, dia juga sempet ngasih undangan buat datang ke Canggu buat nonton acara Swap Meet #1. sayang, undangan itu tak bisa didatangi. Liputannya Deus Ex Machina bisa dilihat di sini
Deus Bali
Undangannya kayak Poster ini, plek..cuma lebih kecil
Tapi minimal, mereka sudah tahu seperti apa Win’s Paddock dan karyanya. Materi promosi yang aku lembur sama Agung juga diclose up sama si bule dari Deus Ex Machina itu katanya. Sayang seribu sayang, pas diajak ngobrol, Wiwin nggak ngeh sama bahasa londo Australi itu. Akhirnya cuma pakai bahasa isyarat dan bahasa Tarzan.
Anyway, meski tak membawa pulang piala, tapi pengalaman ikutan final battle Djarum Black Otomodify di Bali membawa banyak sekali pengalaman. dan aku yakin, ini bakal membuat Win’s Paddock makin baik di masa depan.
Oya, buat yang penasaran kayak apa keunggulan si Ebeg Wesi ini, bakalan saya kupas di postingan berikutnya….

Jupiter Hansen
Ini wajah Jupiter MX saat dimodif untuk kali kedua. Yang sekarang ini adalah perubahan kelima..
Dua hari ini ikutan sibuk di Bengkel modifikasi Win’s Paddock. Maksudnya sibuk ‘ngriwuki’ (apa ya bahasa Indonesianya..?) ha..ha..ha…
Yup..Sabtu-Minggu (6-7/10) lusa Win’s Paddock bakal pergi ke Denpasar Bali. Mereka diundang sebagai salah satu finalis Black Motodify, ajang kontes motor modifikasi terbesar di tanah air. Hari ini juga, WP crew berangkat ke pulau dewata itu begitu motor garapan mereka kelar.
Win's Paddock
Indra, WP Crew lg merakit EBEG WESI, andalan WP di Black Motodify Bali
Libur kerja membuat saya bisa menyaksikan langsung bagaimana aktifitas para pemuda kreatif ini di bengkel mereka di pertigaan Pabuwaran, Purwokerto Utara, Banyumas. Dari merancang bentuk bodywork, mengurut kabel body, mencangkokkan teknologi canggih dengan berbagai sensor, sampai mengelap bagian-bagian terkecil menjadi pemandangan yang tak lepas dari perhatianku. Meski spaneng karena diburu waktu, tapi candaan khas sambil olok-olokkan tetap menjadi bumbu aksi lembur mereka pagi-siang-sore-malam dan pagi lagi. Saluttt brow.
Win's Paddock
Agung, WP Crew lagi mendisain material pendukung display
Di Bali sendiri, WP membawa sepeda motor milik Hansen Kurniawan yang pada seri Purwokerto berhasil muncul sebagai The Best Black Bike. Serangkaian perubahan konsep sudah dilakukan pada motor yang aslinya adalah Jupiter MX tahun 2007 ini.
Konsep inti dari ubahan terakhir ini adalah menggabungkan Banyumas Art Culture dengan kecanggihan teknologi. Tentunya sesuai interpretasi Siswo Winoto, sang modifikator.
Seperti apa hasilnya? Ikuti postingan selanjutnya setelah mereka pulang dari Bali.. (biar nggak dibilang bocorin rahasia perusahaan..ha..ha..ha..)
Posted by Wong Banyumas in Lifestyle, Modifikasi Motor, News.
18 comments
Saat Kopdar KOBOYS Chapter Banyumas, para bloger disuguhi pemandangan ATV yang sedang dimodif untuk kontes di Jogja. Saat itu semua bertanya-tanya, akan jadi apakah motor yang aslinya berjenis Mio Soul itu nantinya.
Hari ini, sambil menjadi penonton persiapan mereka untuk berangkat ke Denpasar untuk ikutan The Final Battle Djarum Black Motodify, saya iseng menjepret ATV yang sudah jadi. Tapi sebuah selubung hitam menutupinya.
The Odong2
He..he..Siapa Dia...
Sedikit demi sedikit kita buka selubungnya….
The Odong2
Bumpernya dulu nich..
Hmmm…bikin penasaran ajah…..
The Odong2 WP
Ciluuukkk.....BAAA...!!!!
Wah, belum cukup nich. Ayo semuanya aja..lepas bajunya…
The Odong2 WP
Jreng...jreng..jreng.....!!!!!! Ini dia penampakan lengkapnya
Wuih…ada angel eyesnya….. Wah dadi pengin numpaki..
The Odong2 WP
Bukan bermaksud Narsis. Cuma biar Nggak dikira HOAX...
Yang punya datang…..
The Odong WP
Wah, Masbro Wiwin dan Masbro Indra nggak mau ketinggalan nampang nich...
OK, untuk pembahasan lengkap tentang modifikasinya, ikuti tulisan selanjutnya ya masbro…

UU No 20 Tahun 2009 dan Tantangan Kreatifitas Modifikator (1) Oktober 23, 2010

Posted by Wong Banyumas in Lady WJS, Modifikasi Motor, News.
8 comments

Tiger WJS Style
Hasil Modifikasi khas Purwokerto (Ist Modification)
Purwokerto sudah banyak dikenal kalangan biker tanah air sebagai salah satu surganya otomotif. Meski hanya kota kecil, namun kota ini mampu menyejajarkan diri dengan kota-kota besar seperti Bandung, Yogyakarta, Jakarta dan Surabaya dalam hal kreatifitas dan perkembangan dunia otomotifnya.
Satu hal yang paling mewarnai dunia otomotif di Purwokerto adalah modifikasinya. Di kota mendoan ini, modifikator bertebaran di berbagai sudut kota. Pelanggan pun datang dari seluruh pelosok nusantara. West Jateng Style (WJS) adalah salah satu gaya modifikasi paling banyak dikenal di nusantara.
Namun pemberlakuan UU No 22 Tahun 2009 telah membawa kecemasan sendiri bagi kalangan modifikator di Purwokerto. Hal ini terungkap dalam diskusi dan sosialisasi UU tersebut beberapa bulan lalu di DD Cafe, Purwokerto.
Dalam diskusi yang digelar oleh Black car Community (BCC) Banyumas, Komunitas Jurnalis Otomotif Banyumas (KJOB) dan Polwil Banyumas ini, para modifikator mengeluhkan kakunya pasal-pasal yang mengatur modifikasi motor.
Crossover Supermoto dan Fighter
Crossover Supermoto dan Fighter (Billy Cuztom)
Ui, punggawa Evolution Young Street Custom mengaku tidak bisa membayangkan seandainya semua motor modifikasi ditangkapi di jalanan karena tak memiliki dokumen hasil uji petik Deperindag. “Itu sama saja mengebiri kreatifitas para modifikator di seluruh Indonesia dan mematikan jalan rejeki dan usaha kami-kami ini,” katanya saat maju ke depan forum.
Kegundahan sama juga diungkapkan Siswo Winoto. Pemilik rumah modifikasi Win’s Paddock yang kerap memilih aliran extreme ini mengaku bengkelnya kemungkinan bisa segera tutup jika aparat terkait terlalu kaku menerapkan kebijakan tersebut.
Low Rider Matic Fighter
Low Rider Matic Fighter(Win's Paddock)
Wiwin, demikian dia biasa disapa, juga mempertanyakan prosedur dan kesiapan pemerintah, jika uji petik, seperti yang disyaratkan undang-undang benar-benar akan dilaksanakan. “Kalau harus ke Deperindag di Jakarta, ya sama saja ini mematikan kreatifitas modifikator tanah air. Soalnya biayanya akan sangat besar,” kata modifikator yang sudah mengoleksi puluhan tropi tingkat nasional ini.
duckfighter
WP family and Duck fighter
Iis dari Ist Modification mengusulkan agar setiap pemerintah daerah diberi alat untuk melakukan pengujian. “Alat uji itu mesti terdapat di semua dinas yang menjadi kepanjangan tangan Deperindag,” usulnya.
Mercy Twin
Merzy bermesin L Twin kreasi bro Yusuf (Semangat Putra Motor)
Sementara itu, pihak Polwil Banyumas mengatakan bahwa aturan undang-undang dibuat untuk menertibkan. Tentunya demi keamanan dan kenyamanan aktifitas berkendara di jalan. Selain itu, aturan ini juga dibuat bukan untuk mematikan atau menghidupkan sebuah usaha otomotif.
SOsialisasi
Penjelasan dari Kabaglantas Polwil Banyumas
“Modifikasi bisa jalan terus kok. Tapi mesti sejalan dengan aturan. Caranya, pasti anda-anda lebih tahu bagaimana,” ujar Kabaglantas Polwil Banyumas, Kompol Arif Rahman memberikan jaminan.(bersambung)
All Photo taken by Chris HP

Byson Merah Paling Gagah Oktober 22, 2010

Posted by Wong Banyumas in Modifikasi Motor, News, OtomotifZone.com, Uncategorized.
9 comments


konsepnya nich mas bro...
Di dunia modifikasi, nyaris tidak ada hal yang tidak mungkin. Kalo Adidas bilang, Imposible is Nothing. Nah, hal ini rupanya dijabarkan oleh seorang seniman bernama Barrend Massw Hemmes dengan membuat sebuah motor Red Bull dalam artian yang sesungguhnya.
Banteng merah ketaton
Banteng merah ketaton
Dia mengungkapkan bahwa ide dasar dibalik ciptaannya ini terinspirasi oleh salah satu ikon perusahaan redbull dengan logo banteng berwarna merahnya. Sebelumnya dia menggambar di kertas, kemudian diwujudkannya dengan menggunakan serat kaca.

Banteng merah ketaton tampak samping belakang
Massow terkenal dengan karya-karya motor patungnya. Kebanyakan motornya punya aliran dasar chopper. Tapi dikasih kondom berupa patung dari logo terkenal.
motor jaguar
Nich, karya lain dari mas bro Massow
Sebelumnya dia juga sempat menghebohkan dunia modifikasi dengan motor Jaguar-nya. Ya, motor yang berbentuk logo jaguar.
Tidak dijelaskan mesin apa yang digunakan untuk memberi tenaga pada banteng merah ini. Awas Nyrudukkkkk….!!!!
Artikel ini juga bisa dibaca di www.otomotifzone.com

Tidak ada komentar:

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...