Jumat, 13 Juli 2012

sri gethuk

Kaget juga awalnya sewaktu kami ingin mengunjungi Pantai Ngobaran, Nguyahan, dan Ngrenehan yang indah di Wonosari, tiba-tiba di tengah perjalanan terdapat plang petunjuk jalan menuju air terjun dengan nama yang aneh dan bikin tertawa geli yang membuat kami penasaran ingin mendamparkan diri ke air terjun atau curug itu. Nama air terjun tersebut adalah Air Terjun Sri Gethuk. Apa makna dan hubungannya coba nama Sri dan Gethuk digabungkan.

Asal Nama
Karena merasa janggal dengan penamaan “Sri Gethuk”, saya pun mencari-cari informasi sejarah penamaannya. “Sri” sendiri biasanya digunakan untuk gelar kehormatan bagi raja, orang besar, atau orang yang dimuliakan, misalnya Sri Paduka, Sri Sultan, Sri Baginda, dan lain sebagainya. “Sri”  juga sering digunakan untuk nama seseorang yang melambangkan kebahagiaan, kemuliaan, kemakmuran, dan sisi positif lainnya. Kalau “Gethuk”? “Gethuk” adalah makanan dari Jawa yang terbuat dari singkong yang direbus, dilembutkan, dan dipadatkan. Kalau “Sri Gethuk”?
Air Terjun Sri Gethuk mempunyai nama lain Air Terjun Slempret/Slompret. Konon, lokasi ini merupakan tempat penyimpanan “kethuk”, nama salah satu instrumen gamelan milik Jin Anggo Meduro. Cara memainkan alat musiknya yaitu dengan di-gethuk atau digetok/dipukul. Wah kirain nama Sri Gethuk berasal dari nama makanan khas Jawa yang bernama Gethuk. Sedangkan arti kata Slompret/Slempret adalah terompet dalam Bahasa Jawa. Katanya, pada malam-malam tertentu penduduk setempat dapat mendengarkan suara-suara terompet dan gamelan ini… Hiiiiyyy… Serem…
De Green Grand Canyon La Southern Mountain
Halah ngomong apa sih, gak bisa bahasa Perancis pulak. Maksudnya adalah Air Terjun Sri Gethuk yang berada di Gunung Kidul ini mempunyai pemandangan mirip Green Canyon, Pangandaran, Jawa Barat. Sedangkan Green Canyon sendiri mempunyai pemandangan mirip dengan Grand Canyon di Amrik sono. Nah loe, bingung kan? Sama dong… Maksud saya kemiripannya terletak dari sungai yang membelah ngarai… Sangat eksotis lho…
Air Terjun Sri Gethuk
Ngarai di pinggir sungai menuju air terjun
Untuk menuju ke air terjun ini ada dua cara, alternatif pertama adalah melewati sawah-sawah yang licin dan (katanya) membahayakan. Wah serem juga yess? Alternatif kedua, ini cara yang saya gunakan, adalah dengan naik kapal kotak. Eh kapal apa pula itu? Ya… Kapal berbentuk kotak (benar-benar penjelasan yang malas). Lebih aman, menyenangkan, lebih banyak pemandangan yang dilihat, dan bayar pula (loh? bayar kok malah seneng).  Yup, naik si kapal kotak kudu bayar Rp5.000/orang.


sumber : Gethuk

Tidak ada komentar:

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...