Kamis, 23 Agustus 2012

Caranya Menghadapi Suami yang Posesif

Jakarta - Suami yang posesif bisa membuat istri stres. Kehidupan pernikahan pun bisa tidak harmonis karena sikap suami tersebut.

Suami posesif biasanya akan mengontrol setiap aspek kehidupan istrinya. Mulai dari dengan siapa dia boleh bergaul, pakai baju apa dan lain-lain.

Jika terus terjadi, bukan tidak mungkin suatu hari nanti sang istri tiba-tiba tak tahan lagi. Pernikahan yang awalnya hanya retak bisa berakhir dengan perceraian.

Sebelum terlambat, bagi Anda yang memiliki suami posesif masih bisa mencoba menyelamatkan pernikahan Anda. Berikut cara menghadapi suami yang posesif, seperti disarankan oleh psikolog yang kerap memberikan nasihat tentang percintaan dan populer setelah muncul dalam talk show Oprah Winfrey, Dr. Phil McGraw:

1. Mulailah bertanggungjawab pada segala tindakan Anda sendiri. Bisa jadi suami posesif karena ada sikap Anda yang membuatnya merasa perlu untuk mengontrolnya.

2. Diskusikan dengan suami soal batasan-batasan yang perlu ada dalam hubungan. Tentu saja diskusi ini dilakukan bukan saat Anda dan suami baru saja bertengkar atau malah sedang terlibat adu mulut.

Anda dan suami juga harus membuat kesepakatan bagaimana jika batasan yang sudah dibuat itu dilanggar. Misalnya saja jika suami yang posesif itu mulai mendominasi pembicaraan, harus ada time-out dalam obrolan tersebut.

3. Orang yang posesif biasanya suka melakukan pemaksaan emosional. "Setuju denganku atau....". Kalau sampai kalimat tersebut diucapkannya, untuk kebaikan hubungan Anda, lebih baik pilih setuju ketimbang tidak setuju.

4. Lihat pada pilihan yang ada. Anda sebaiknya tidak perlu sampai terlibat pada pertengkaran yang besar saat berhadapan dengan suami posesif. Kalau suami mulai menunjukkan sikap posesifnya, berusahalah untuk menghindar.

Selain cara-cara di atas, ada juga beberapa langkah lain yang bisa Anda lakukan seperti dikutip dari eHow:

1. Perhatikan apa saja hal-hal yang membuat suami posesif. Kalau hanya pada hal-hal tertentu saja, akan lebih mudah bagi Anda untuk mendiskusikannya dengan suami. Tapi kalau dia sudah mulai terlalu mengontrol dan posesif pada semua aspek kehidupan Anda, suami perlu mendapatkan terapi dari psikolog atau orang yang ahli.

2. Berusahalah untuk menolak segala sikap posesifnya kalau memang itu tidak masuk akal. Berpasrah diri pada sikap mengontrolnya hanya akan membuat situasi semakin buruk di masa depan.

3. Konsultasi ke psikolog atau ahli lainnya untuk mencari tahu kenapa suami bisa begitu posesif dan mengontrol. Biasanya ada sebab di masa lalu yang membuatnya bersikap seperti itu.

4. Atasi kerusakan emosi yang disebabkan oleh sikap posesif suami tersebut. Berusahalah untuk menunjukkan kekuatan diri Anda agar dia tidak lagi menjadi orang yang posesif.

(eny/kik)

sumber :
wolipop

Tidak ada komentar:

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...