Sabtu, 11 Agustus 2012

belajar memahami wanita

Suka Mengomel atau Ungkapkan Perasaan ?Inilah yang sangat sering disalahpahami oleh para suami atau lelaki, menganngap wanita atau para istri mereka mudah sekali marah-marah, cerewet dalam banyak hal dan suka mengomel dalam banyak masalah kecil. Keadaan ini sering disalahpahami sebagai hal yang tidak menghargai dan melecehkan kaum lelaki atau para suami mereka. Keadaan-keadaan inilah, yang menyebabkan banyak rumah tangga mereka sering menjadi panas akibatnya. Bahkan, tak jarang menjadikan ini semua menyebabkan rumahtangga mereka hancur berantakan.

Wanita sebagaimana yang sering kami sebutkan sebagai mahkluk yang sama sekali berbeda dengan lelaki, sering dilupakan, tak dipahaminya atau malah sama sekali tidak diketahuinya. Mereka ( lelaki ) sering menganggap wanita dalam tingkah dan laku mereka sama seperti apa yang menjadi tingkah dan laku kita sebagai lelaki. Demikian sehingga, kitapun menanggapi segala prilakunya pasti sama dengan prilaku kita sebagai lelaki.
 
Sebagaimana lelaki pada umumnya, memang akan berbicara jika melihat masalah yang dianggapnya pantas untuk dibicarakan dan dibahasnya. Mereka umumnya hanya mengungkap masalah jika memang dianggap penting untuk diungkapkanya. Kemudian, mereka berharap masalah tersebut bisa direspon untuk dibahas dan dicari solusinya. Sehingga, apa yang dilihatnya sebagai masalah bisa selesai dan tak terulang lagi. Inilah sistem jiwa yang ada dalam pola prilaku kaum lelaki, yang dengan teliti dan masuk akal dalam mengungkap masalah. Sehingga, umumnya mereka jarang sekali memasalahkan masalah yang dianggap kecil dan kurang perlu.
 
Ini sangat berbeda dengan kaum wanita, sebagaimana sistem yang ada dalam jiwanya. Mereka mudah sekali mengungkap apapun masalah yang dihadapinya. Masalah yang dihadapinya, baik yang ada di dalam rumah tangga mereka ataupun yang ada di luar rumah tangganya. Sebagaimana sistem jiwa yang harus dimiliki kaum wanita supaya tetap bisa eksis sebagai wanita. Maka, sudah menjadi jiwanya mengungkap semua masalah yang dianggap sebagai masalah olehnya. Masalah kecil ataupun besar bagi mereka tidaklah penting, namun mengungkap masalah yang dianggap masalah bagi mereka adalah penting. Jadi masalah bagi mereka tidaklah penting baginya, akan tetapi mengungkap masalah yang dilihatnya sebagai masalah adalah penting baginya.
 
Oleh karena itu, memahami masalah yang diungkapkan oleh wanita sebagai hal yang cukup serius, adalah kesalahan terbesar yang telah disalahpahami oleh kaum lelaki. Sebab, sama halnya kita ( lelaki ) telah dengan sengaja membangun jiwa egoisme diri untuk tidak bisa memahami perbedaan sistem jiwa kita, yang memang harus berbeda.
 
Maka, memahami wanita adalah sebagai mahkluk yang suka mengomel dan cerewet adalah ada benar dan juga ada salahnya. Sangatlah salah jika kita telah memahami mereka sebagai kaum yang suka mencari kesalahan-kesalahan terhadap segala sesuatu. Terlalu salah jika kita memahami mereka sebagai mahkluk yang tak mau mengerti dengan banyak hal, tak bisa memahami masalah secara keseluruhan dan kurang bisa menempatkan setiap masalah pada tempat yang seharusnya. Sebuah pemahaman yang sangat keliru, yang telah melihat prilaku mereka dalam sudut pandang kita sebagai lelaki.
 
Ada benarnya, jika kita memahami mereka sebagai mahkluk wanita pada umumnya. Memahami sistem jiwa mereka yang sangat peka dengan banyak hal. Sebuah kepekaan hati akan jalan hidupnya. Sebuah kepekaan hati yang memang telah dan sedang terbangun dalam jiwa wanita. Kepekaan hati yang telah dan sedang terbangun untuk menjaga jiwanya sebagai wanita. Sebuah kepekaan hati, sebagaimana keharusan mereka agar bisa menjaga jiwanya supaya tetap menempatkan perasaan mereka dalam kehidupannya.
 
Dengan demikian, memahami mereka akan kecenderungan mengomel dan cerewet sebagai sebuah bentuk kepekaan hatinya dalam banyak hal, adalah sebuah kewajaran dan bahkan sebuah keharusan agar mereka tidak mudah tertekan dan selalu tetap bisa eksis dalam keadaan sesulit apapun pada kehidupannya, supaya tetap bisa menjalaninya.
 
Keadaan inilah yang harus dipahami kaum lelaki, akan haknya untuk selalu mengungkap naluri dan perasaannya sebagai mahkluk wanita. Oleh karena itu, pemahaman yang salah akan kecerewetan wanita dalam banyak hal, tidak dipahami sebagai bentuk pelecehan atau merendahkan harkatnya sebagai lelaki. Jadi sudah sewajarnyalah kaum lelaki untuk memahami dan mendengarkan dengan bijaksana setiap ungkapan atau keluhan yang dihadapi kaum wanita dalam rumah tanggannya. Memahami dengan bijaksana bentuk ungkapan naluri kewanitaannya dalam mengartikulasi masalah dalam banyak hal.
 
 
Menjadi Ribut karena anda tidak bisa memahami masalahnya !
Inilah kesalahan terbesar bagi kaum lelaki yang selalu mudah menanggapi setiap masalah kecil yang harus diungkapkan oleh wanita atau istrinya. Mereka selalu melihat apa yang diungkapkan wanita adalah sesuatu yang harus ditanggapi. Kaum lelaki selalu memahami apa yang dianggap masalah oleh wanita sebagai suatu hal yang harus dipahami sebagai sebuah masalah serius.
 
Keadaan inilah yang menjadi pangkal pemicu perseteruan kaum lelaki dan wanita atau para suami dan istri mereka. Sebuah perseteruan yang sebenarnya tidak harus terjadi, jika kaum lelaki berusaha memahami apa yang sebenarnya terjadi dalam jiwa dan nurani kaum wanita. Sebuah perseteruan terjadi akibat sebuah kesalahpahaman-kesalahpahaman yang dibuat sendiri oleh masing-masing pihak. Sebuah kesalahpahaman yang seharusnya tak terjadi. Sebuah kesalahpahaman yang justru merugikan masing-masing pihak yang berseru sendiri.
 
Anda bisa mengalah namun tak bisa memahami.
Inilah bukti jika anda mengalah dengan sikap reaktif dia akibat kesalahan yang dia buat, maka persoalan tidak menyebabkan sesuatu yang serius. Namun sayang anda tidak memahami juga, sehingga persoalan akibat kesalahan anda menjadi cenderung serius. Menjadi serius oleh akibat anda merasa dicecar habis-habisan oleh istri anda. Anda merasa diremehkan dan dipojokkan, kemudian andapun balik membuat alibi untuk menanggapinya. Akan tetapi, yang terjadi bukanlah sebuah komunikasi yang saling mengerti. Malah sebuah perseteruan hebat akibat kesalahpahaman memahami situasi yang seharusnya tak terjadi.

Sebab apapun keadaannya jika anda selalu menanggapi apa yang telah menjadi ungkapan hati seorang wanita, maka sangat bisa dipastikan yang akan terjadi hanyalah sebuah perseteruan demi perseteruan yang terjadi, tidak bisa tidak. Jadi menanggapi apapun yang sedang diungkapkan wanita dalam keadaan emosional, merupakan sebuah kesadaran untuk mengundang sebuah perseteruan. Aneh memang, namun itulah sebuah realitas emosionalitas seorang wanita yang tak butuh ditanggapi namun cukup untuk didengarkan masalahnya.

Mereka tidak butuh siapa yang salah dan siapa yang benar. Mereka tak butuh siapa yang menang dan siapa yang kalah. Namun yang lebih mereka butuhkan hanyalah mengungkapkan apa yang dianggapnya sebuah masalah oleh mereka. Sebuah masalah yang tidak serta merta dipahami sebagai sebuah masalah. Akan tetapi sebuah kebutuhan jiwa untuk mengungkapkan keresahan dan kegundahan hatinya akan sebuah masalah yang dirasa menghimpit jiwanya. Sebuah kebutuhan jiwa agar mereka tidak mudah rebah oleh apa yang dianggapnya sebagai sebuah masalah. Bukan malah ditambah-tambahi masalah akibat ditanggapi dengan seriusnya.


Jelas tidak wajar karena anda memahaminya dalam alam pikiran anda !
Semua menjadi wajar kalau anda mampu memahaminya. Memahaminya sebagaimana anda harus menjadi mahkluk lelaki yang seharusnya. Mahkluk lelaki yang cenderung tidak banyak bicara kecuali ada masalah yang dianggap serius untuk dibicarakannya. Mahkluk lelaki yang mudah reaktif jika merasa dilecehkan dan diremehkannya ( masalah yang dianggap serius ). Mahkluk lelaki yang akan diam untuk berusaha mencari solusi dari masalah yang dihadapinya. Mahkluk lelaki yang tidak mau ditolong dalam banyak hal untuk menyelesaikan masalahnya sendiri. Mahkluk lelaki yang tidak mudah berkeluh kesah dalam menghadapi jalan hidupnya. Dan masih banyak lagi sifat-sifat lelaki yang akan bersemayam dalam alam pikirannya, sebagaimana mereka berusaha menjadi lelaki dalam fitrahnya.

Inilah yang menjadi kebalikannya, yang ada dalam sifat-sifat wanita sebagaimana mereka berusaha menjadi wanita dalam fitrahnya. Semua menjadi kebalikannya, sebagaimana sekenario Tuhan Yang Maha Bijaksana agar ada harmoni pada mahkluk yang jelas sama sekali berbeda. Jadilah kaum wanita seakan banyak bicara karena tak ingin apa yang dilihat menyesakkan dada harus diungkapkannya. Yang seakan terlalu emosional dan reaktif dalam masalah sepele dan sederhana. Mahkluk yang tidak mungkin diam untuk menemukan solusi dalam hidupnya. Mahkluk yang seakan mudah berkeluh kesah dalam banyak hal. Dan masih banyak lagi sifat-sifat wanita yang memang telah menjadi haknya sebagai wanita.

Sehingga andapun merasa masalah ini menjadi tidak wajar karena anda telah terjebak dalam ketidaktahuan anda memahami seorang wanita, khususnya istri anda.

Selamat merenungkannya, agar anda bisa memahaminya !
Semoga anda tidak lagi memicu perseteruan demi perseteruan, akibat anda belum bisa memahami masalahnya !
Sebab jika anda bisa memahami haknya, sebagai wanita, maka kami yakin anda bisa terseyum dengan kenyataan yang terjadi sebenarnya !
Semoga anda bisa menjadi lelaki yang bisa memahami kaum wanita !

sumber :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar