Suka Mengomel atau Ungkapkan
Perasaan ?Inilah yang sangat sering disalahpahami oleh para suami atau lelaki, menganngap
wanita atau para istri mereka mudah sekali marah-marah, cerewet dalam banyak hal
dan suka mengomel dalam banyak masalah kecil. Keadaan ini sering disalahpahami
sebagai hal yang tidak menghargai dan melecehkan kaum lelaki atau para suami
mereka. Keadaan-keadaan inilah, yang menyebabkan banyak rumah tangga mereka
sering menjadi panas akibatnya. Bahkan, tak jarang menjadikan ini semua
menyebabkan rumahtangga mereka hancur berantakan.
Wanita sebagaimana yang sering kami sebutkan sebagai
mahkluk yang sama sekali berbeda dengan lelaki, sering dilupakan, tak
dipahaminya atau malah sama sekali tidak diketahuinya. Mereka ( lelaki ) sering
menganggap wanita dalam tingkah dan laku mereka sama seperti apa yang menjadi
tingkah dan laku kita sebagai lelaki. Demikian sehingga, kitapun menanggapi
segala prilakunya pasti sama dengan prilaku kita sebagai lelaki.
Sebagaimana lelaki pada umumnya, memang akan berbicara
jika melihat masalah yang dianggapnya pantas untuk dibicarakan dan dibahasnya.
Mereka umumnya hanya mengungkap masalah jika memang dianggap penting untuk
diungkapkanya. Kemudian, mereka berharap masalah tersebut bisa direspon untuk
dibahas dan dicari solusinya. Sehingga, apa yang dilihatnya sebagai masalah bisa
selesai dan tak terulang lagi. Inilah sistem jiwa yang ada dalam pola prilaku
kaum lelaki, yang dengan teliti dan masuk akal dalam mengungkap masalah.
Sehingga, umumnya mereka jarang sekali memasalahkan masalah yang dianggap kecil
dan kurang perlu.
Ini sangat berbeda dengan kaum wanita, sebagaimana sistem
yang ada dalam jiwanya. Mereka mudah sekali mengungkap apapun masalah yang
dihadapinya. Masalah yang dihadapinya, baik yang ada di dalam rumah tangga
mereka ataupun yang ada di luar rumah tangganya. Sebagaimana sistem jiwa yang
harus dimiliki kaum wanita supaya tetap bisa eksis sebagai wanita. Maka, sudah
menjadi jiwanya mengungkap semua masalah yang dianggap sebagai masalah olehnya.
Masalah kecil ataupun besar bagi mereka tidaklah penting, namun mengungkap
masalah yang dianggap masalah bagi mereka adalah penting. Jadi masalah bagi
mereka tidaklah penting baginya, akan tetapi mengungkap masalah yang dilihatnya
sebagai masalah adalah penting baginya.
Oleh karena itu, memahami masalah yang diungkapkan oleh
wanita sebagai hal yang cukup serius, adalah kesalahan terbesar yang telah
disalahpahami oleh kaum lelaki. Sebab, sama halnya kita ( lelaki ) telah dengan
sengaja membangun jiwa egoisme diri untuk tidak bisa memahami perbedaan sistem
jiwa kita, yang memang harus berbeda.
Maka, memahami wanita adalah sebagai mahkluk yang suka
mengomel dan cerewet adalah ada benar dan juga ada salahnya. Sangatlah salah
jika kita telah memahami mereka sebagai kaum yang suka mencari
kesalahan-kesalahan terhadap segala sesuatu. Terlalu salah jika kita memahami
mereka sebagai mahkluk yang tak mau mengerti dengan banyak hal, tak bisa
memahami masalah secara keseluruhan dan kurang bisa menempatkan setiap masalah
pada tempat yang seharusnya. Sebuah pemahaman yang sangat keliru, yang telah
melihat prilaku mereka dalam sudut pandang kita sebagai lelaki.
Ada benarnya, jika kita memahami mereka sebagai mahkluk
wanita pada umumnya. Memahami sistem jiwa mereka yang sangat peka dengan banyak
hal. Sebuah kepekaan hati akan jalan hidupnya. Sebuah kepekaan hati yang memang
telah dan sedang terbangun dalam jiwa wanita. Kepekaan hati yang telah dan
sedang terbangun untuk menjaga jiwanya sebagai wanita. Sebuah kepekaan hati,
sebagaimana keharusan mereka agar bisa menjaga jiwanya supaya tetap menempatkan
perasaan mereka dalam kehidupannya.
Dengan demikian, memahami mereka akan kecenderungan
mengomel dan cerewet sebagai sebuah bentuk kepekaan hatinya dalam banyak hal,
adalah sebuah kewajaran dan bahkan sebuah keharusan agar mereka tidak mudah
tertekan dan selalu tetap bisa eksis dalam keadaan sesulit apapun pada
kehidupannya, supaya tetap bisa menjalaninya.
Keadaan inilah yang harus dipahami kaum lelaki, akan
haknya untuk selalu mengungkap naluri dan perasaannya sebagai mahkluk wanita.
Oleh karena itu, pemahaman yang salah akan kecerewetan wanita dalam banyak hal,
tidak dipahami sebagai bentuk pelecehan atau merendahkan harkatnya sebagai
lelaki. Jadi sudah sewajarnyalah kaum lelaki untuk memahami dan mendengarkan
dengan bijaksana setiap ungkapan atau keluhan yang dihadapi kaum wanita dalam
rumah tanggannya. Memahami dengan bijaksana bentuk ungkapan naluri kewanitaannya
dalam mengartikulasi masalah dalam banyak hal.
Menjadi Ribut karena anda tidak
bisa memahami masalahnya !
Inilah kesalahan terbesar bagi kaum lelaki yang selalu mudah menanggapi
setiap masalah kecil yang harus diungkapkan oleh wanita atau istrinya. Mereka
selalu melihat apa yang diungkapkan wanita adalah sesuatu yang harus ditanggapi.
Kaum lelaki selalu memahami apa yang dianggap masalah oleh wanita sebagai suatu
hal yang harus dipahami sebagai sebuah masalah serius.
Keadaan inilah yang menjadi pangkal pemicu perseteruan
kaum lelaki dan wanita atau para suami dan istri mereka. Sebuah perseteruan yang
sebenarnya tidak harus terjadi, jika kaum lelaki berusaha memahami apa yang
sebenarnya terjadi dalam jiwa dan nurani kaum wanita. Sebuah perseteruan terjadi
akibat sebuah kesalahpahaman-kesalahpahaman yang dibuat sendiri oleh
masing-masing pihak. Sebuah kesalahpahaman yang seharusnya tak terjadi. Sebuah
kesalahpahaman yang justru merugikan masing-masing pihak yang berseru sendiri.
Anda bisa mengalah namun tak bisa
memahami.
Inilah bukti jika anda mengalah dengan sikap reaktif dia
akibat kesalahan yang dia buat, maka persoalan tidak menyebabkan sesuatu yang
serius. Namun sayang anda tidak memahami juga, sehingga persoalan akibat
kesalahan anda menjadi cenderung serius. Menjadi serius oleh akibat anda merasa
dicecar habis-habisan oleh istri anda. Anda merasa diremehkan dan dipojokkan,
kemudian andapun balik membuat alibi untuk menanggapinya. Akan tetapi, yang
terjadi bukanlah sebuah komunikasi yang saling mengerti. Malah sebuah
perseteruan hebat akibat kesalahpahaman memahami situasi yang seharusnya tak
terjadi.
Sebab apapun keadaannya jika anda selalu menanggapi apa
yang telah menjadi ungkapan hati seorang wanita, maka sangat bisa dipastikan
yang akan terjadi hanyalah sebuah perseteruan demi perseteruan yang terjadi,
tidak bisa tidak. Jadi menanggapi apapun yang sedang diungkapkan wanita dalam
keadaan emosional, merupakan sebuah kesadaran untuk mengundang sebuah
perseteruan. Aneh memang, namun itulah sebuah realitas emosionalitas seorang
wanita yang tak butuh ditanggapi namun cukup untuk didengarkan masalahnya.
Mereka tidak butuh siapa yang salah dan siapa yang benar.
Mereka tak butuh siapa yang menang dan siapa yang kalah. Namun yang lebih mereka
butuhkan hanyalah mengungkapkan apa yang dianggapnya sebuah masalah oleh mereka.
Sebuah masalah yang tidak serta merta dipahami sebagai sebuah masalah. Akan
tetapi sebuah kebutuhan jiwa untuk mengungkapkan keresahan dan kegundahan
hatinya akan sebuah masalah yang dirasa menghimpit jiwanya. Sebuah kebutuhan
jiwa agar mereka tidak mudah rebah oleh apa yang dianggapnya sebagai sebuah
masalah. Bukan malah ditambah-tambahi masalah akibat ditanggapi dengan seriusnya.
Jelas tidak wajar karena anda
memahaminya dalam alam pikiran anda !
Semua menjadi wajar kalau anda mampu memahaminya.
Memahaminya sebagaimana anda harus menjadi mahkluk lelaki yang seharusnya.
Mahkluk lelaki yang cenderung tidak banyak bicara kecuali ada masalah yang
dianggap serius untuk dibicarakannya. Mahkluk lelaki yang mudah reaktif jika
merasa dilecehkan dan diremehkannya ( masalah yang dianggap serius ). Mahkluk
lelaki yang akan diam untuk berusaha mencari solusi dari masalah yang
dihadapinya. Mahkluk lelaki yang tidak mau ditolong dalam banyak hal untuk
menyelesaikan masalahnya sendiri. Mahkluk lelaki yang tidak mudah berkeluh kesah
dalam menghadapi jalan hidupnya. Dan masih banyak lagi sifat-sifat lelaki yang
akan bersemayam dalam alam pikirannya, sebagaimana mereka berusaha menjadi
lelaki dalam fitrahnya.
Inilah yang menjadi kebalikannya, yang ada dalam
sifat-sifat wanita sebagaimana mereka berusaha menjadi wanita dalam fitrahnya.
Semua menjadi kebalikannya, sebagaimana sekenario Tuhan Yang Maha Bijaksana agar
ada harmoni pada mahkluk yang jelas sama sekali berbeda. Jadilah kaum wanita
seakan banyak bicara karena tak ingin apa yang dilihat menyesakkan dada harus
diungkapkannya. Yang seakan terlalu emosional dan reaktif dalam masalah sepele
dan sederhana. Mahkluk yang tidak mungkin diam untuk menemukan solusi dalam
hidupnya. Mahkluk yang seakan mudah berkeluh kesah dalam banyak hal. Dan masih
banyak lagi sifat-sifat wanita yang memang telah menjadi haknya sebagai wanita.
Sehingga andapun merasa masalah ini menjadi tidak wajar
karena anda telah terjebak dalam ketidaktahuan anda memahami seorang wanita,
khususnya istri anda.
Selamat merenungkannya, agar anda bisa memahaminya !
Semoga anda tidak lagi memicu perseteruan demi perseteruan,
akibat anda belum bisa memahami masalahnya !
Sebab jika anda bisa memahami haknya, sebagai wanita, maka
kami yakin anda bisa terseyum dengan kenyataan yang terjadi sebenarnya !
Semoga anda bisa menjadi lelaki yang bisa memahami kaum
wanita !
sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar