Sebagaimana telah kami ceritakan
sebelumnya pada saat kami mengunjungi Keraton Solo, karena kelelahan
kami pun memutuskan untuk naik becak menuju tempat dimana Bu Edy, sejak tahun 1971, menjajakan tengkleng buatannya. Pelan tapi pasti becak pun
perlahan menuju ke arah Pasar Klewer, kami pun akhirnya menyadari bahwa
kadang naik becak itu lebih enak daripada jalan kaki, betul? :-D
Sekitar 10 menit perjalanan, sambil
negosiasi tarif dengan tukang becak ini akhirnya lokasi yang dituju pun
mulai terlihat. Maksud kami bukan warung Bu Edy tapi Gapura Pasar
Klewer, hee. Tapi tenang, justru di sebelah kanan gapura inilah
warung Bu Edy, tempat dimana kami akan melampiaskan rasa lapar
sekaligus kelelahan.
Secara geografis, warung Tengkleng
Klewer “Bu Edy” sebenarnya terletak di area Keraton Solo (Alun-alun
Utara /Masjid Agung), persis di sebelah kanan (utara) gapura dari arah
keraton menuju Pasar Klewer
atau sebelah pos polisi. Menurut cerita, sejak merintis usaha ini pada
tahun 1971 hingga saat kami mengunjunginya, warung Tengkleng Klewer “Bu
Edy” masih di tempat yang sama, luar biasa. Warung Tengkleng Klewer “Bu
Edy” buka mulai pukul 13.00 WIB sampai habis. Tapi jangan salah, dalam
tempo waktu 2 jam saja hampir dapat dipastikan dagangannya akan habis,
oleh karena itu banyak pengunjung yang mengantri bahkan sebelum warung
ini buka.
Seporsi tengkleng dijual dengan harga
Rp18.000,00 (Agustus 2012) sudah termasuk nasi. Pengunjung yang ingin
menyantap makanan ini di tempat bisa jadi akan sedikit kewalahan karena
hanya disediakan satu meja ukuran sedang dan dua bangku panjang. Oleh
karena itulah kebanyakan pengunjung memilih untuk membungkus dan dibawa
pulang, tapi tak jarang ada pula yang menikmatinya di tempat dengan
ditemani riuh suasana Pasar Klewer, seperti kami contohnya.
Tengkleng merupakan salah satu makanan
khas Solo yang terbuat dari tulang sumsum dan kepala kambing. Masakan
ini masih sejenis dengan gulai kambing, namun tidak dimasak menggunakan
santan. Sehingga tengkleng terasa lebih ringan, segar dan menggigit
karena kombinasi cabe rawitnya. Biasanya tengkleng Bu Edy disajikan
dalam daun pisang yang dipincuk (wadah yang terbuat dari tekukan daun pisang). Tengkleng bisa digunakan sebagai lauk nasi atau hanya sebagai gaduhan (dimakan
tanpa nasi). Untuk isian tengkleng yang bisa kita pilih, ada lidah,
kaki, mata, pipi, telinga, ekor dan tulang sumsum kambing.
Selain untuk dikonsumsi di tempat atau
dibawa pulang, warung Tengkleng Klewer “Bu Edy” juga menyediakan
tengkleng masakannya untuk hajatan, Anda bisa memesannya melalui telepon
di 0271-651552 atau datang langsung ke rumahnya di Jl. Yosodipuran RT
01/3 Solo, Jawa Tengah, Indonesia. Pesanan satu panci tengkleng harganya
mulai dari Rp400.000,00 hingga Rp500.000,00. Btw, kalau Anda berniat mencicipi tengkleng ini, pesan kami adalah, hati-hati ketagihan.
Lapar dan lelah kami pun sudah tuntas,
sekarang waktunya kami melanjutkan perjalanan menuju Museum Radya
Pustaka, Taman Sriwedari, dan Museum Batik Danar Hadi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar