Makassar (ANTARA
News) - Menteri Pemberdayaan dan Aparatur Negara Reformasi Birokrasi
Azwar Abubakar menyatakan uji kompetensi bagi honorer Kategori Dua (K2) akan dimulai pada Juli 2013.
"Kami tentukan kuotanya, tapi untuk formasinya daerah yang
menentukan. Tetapi yang menjadi prioritas adalah bidang Kesehatan dan
Pendidikan, direncanakan Juli," katanya di Makassar, Rabu.
Disela acara pembangunan zona integritas menuju Wilayah Bebas
Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM) di
Makassar, Azwar mengatakan, honorer yang ikut ujian kompetisi akan
diseleksi.
Menurut dia pemerintah daerah telah melakukan uji publik kepada
honorer K2 guna melihat aduan tentang pengumuman yang dilakukan Badan
Kepegawaian Daerah (BKD).
Pengaduan dalam uji publik tersebut, kaa dia, nantinya bila ada maka
akan diproses sesuai aturan. Setelah tahapan itu telah dilalui maka
sejumlah Honorer K2 akan mengikuti uji kompetensi pada Juli.
Ia menyebutkan, jumlah tenaga Honorer K2 seluruh Indonesia yang
yang lulus uji publik sebanyak 500 ribu. Tetapi dari 500 ribu itu,
lanjutnya, hanya 30 persen saja yang dapat mengikuti uji kompetensi.
Karena banyak honorer K2 yang tidak masuk kriteria disebabkan ada
beberapa persyaratan yang tidak dapat dipenuhi seperti pembayaran honor
Pegawai K2. "Untuk K2, kami hanya fasilitasi 30 persen bagi setiap
daerah yang bisa ikut uji kompetensi," paparnya.
Aswar mengungkapkan ujian K2 nantinya hampir sama dengan ujian Calon
Pegawai Negeri Sipil (CPNS) tentang pengetahuan dasar bagi pegawai.
Mengenai Honorer K1 beberapa waktu lalu juga mendapatkan banyak
aduan dan gugatan, Aswar menjelaskan, Kemenpan RB telah melakukan
pemeriksaan dengan dua cara. Pertama pemeriksaaan Quality Assurance (QA)
dan kedua Audit dengan Tujuan Tertentu (ATT).
Usai dilakukan pemeriksaan tersebut ditemukan banyak yang tidak
memenuhi kriteria, karena hal tersebut itulah banyak aduan dan tuntutan
meskipun pegawai tersebut sudah mengabdi sejak tahun 2005.
Keluarnya keputusan tentang K1 itu masih belum final. "Kami sudah
periksa kembali. Jadi tenang saja tidak ada nama yang akan tercoret di
K1," bebernya.
Dia menambahkan, aduan yang paling banyak bukan hanya dari Makassar
saja, tetapi ada beberapa diluar daerah seperti di Aceh. Sebelumnya,
bila ada Honorer K1 Pemkot Makassar yang bermasalah akan di tinjau ulang
Kemenpan-RB. (KR-DF/Z003)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar