kisah 25 tahun yang lalu semasa KKN di Ganti
Warno, Klaten di rumah Bp. Lurah yang kebetulan yang empunya rumah
barusan mengawinkan anak perempuannya. Rumah tersebut berderet bilik
kamar yang disekat hanya pakai bahan triplek, kalau kita urutkan dari
depan adalah kamar tamu trus kamar akoh dan temen-temen KKN yang aku
pakai untuk singgah, sebelahnya lagi kamar pengantin baru, anak pemilik
rumah, trus paling ujung kamar pasangan pemilik rumah (orang tua
pengantin putri sebut saja pak Lurah dan istrinya Bu Mimien); Dikisahken
malam itu adalah malam pertama sepasang pengantin di kamar mereka pada
malam pertama mereka. Belum terlu larut malam, tiba2 kami mendengar
sayub2 dialog pasangan pengantin yang baru menikmati malam pertama
berdua; mereka nampak bahagia dan begitu senang, malam
itu walau terbilang relatip masih belum begitu malam mereka buru2masuk
kamar. Di kamar sudah bertumpuk kado-kado dari teman-teman mereka. Satu
persatu kado dibuka, satu lagi, kemudian lagi, dan lagi, dan satu kado
lagi dibuka. Mendadak Cathy tertawa girang. Ada apa sayang? Ternyata
(sebut saja) mbak Cathy berdua bersama mas Samijan, membuka kado yang
isinya sepatu… Pas mau dicoba, ternyata gak muat. Dia terus memaksa,
namun sia-sia. Samijan jadi tidak tega.
Samijan: “Kenapa, sempit?”
Cathy: “Iya mas, saaaakit nih…” keluhnya manja.
Samijan: “Saya masukin pelan-pelan deh ya?”
Cathy: “Iya mas, jangan keras-keras tapi?”
Samijan pun memasukkan sepatu tadi dengan agak maksa.
Cathy: “Mas, saaaakit mas… anunya terlalu seeeeempit…”lagi2 keluh Cathy manja habis.
Samijan: “Tahan dulu donk, saya coba lagi ya?”
Ternyata, Bu Mimien, mami Cathy lagi nguping di balik pintu kamar
pengantin… rupanya sang ibu ini lagi mikir ngeres… Tidak tega melihat
anak perempuanya kesulitan saat malam pertama, terpaksa sang ibu
mempelai wanita menyela dari balik pintu.
Bu Mimien: “Kenapa nak, susah masuk?”
Cathy: “Iya Mak…”
Samijan: “Kekecilan sih Mi…”
Bu Mimien: “Coba kamu olesin dengan air liur atau handbody lotion atau
minyak zaitun tuh ada diatas bufet…samping tempat tidurmu”
Samijan: “Saya coba dulu Mi...”
Cathy: “Cepat dong mas, dipoles ama handbody lotion …”
Dengan tergesa-gesa Samijan memoles seluruh permukaan kaki isterinya dengan handbody lotion .
Samijan: “Coba dimasukkan lagi ya sayang???”
Cathy: “Iyaaaaaa mas…”jawab Cathy manja.
Setelah dimasukkan kaki yang dipolesi handbody lotion tadi ternyata dengan mudah masuk.
Samijan: “Nah… masuk kan???”
Cathy: “Iyaaaaaa..." jawabnya manja.
Bu Mimien:“NAH… TUH BISA MASUK KAN? SEKARANG TINGGAL DIGOYANG, NAK.”
kisah 25 tahun yang lalu semasa KKN di Ganti Warno, Klaten di rumah Bp. Lurah yang kebetulan yang empunya rumah barusan mengawinkan anak perempuannya. Rumah tersebut berderet bilik kamar yang disekat hanya pakai bahan triplek, kalau kita urutkan dari depan adalah kamar tamu trus kamar akoh dan temen-temen KKN yang aku pakai untuk singgah, sebelahnya lagi kamar pengantin baru, anak pemilik rumah, trus paling ujung kamar pasangan pemilik rumah (orang tua pengantin putri sebut saja pak Lurah dan istrinya Bu Mimien); Dikisahken malam itu adalah malam pertama sepasang pengantin di kamar mereka pada malam pertama mereka. Belum terlu larut malam, tiba2 kami mendengar sayub2 dialog pasangan pengantin yang baru menikmati malam pertama berdua; mereka nampak bahagia dan begitu senang, malam itu walau terbilang relatip masih belum begitu malam mereka buru2masuk kamar. Di kamar sudah bertumpuk kado-kado dari teman-teman mereka. Satu persatu kado dibuka, satu lagi, kemudian lagi, dan lagi, dan satu kado lagi dibuka. Mendadak Cathy tertawa girang. Ada apa sayang? Ternyata (sebut saja) mbak Cathy berdua bersama mas Samijan, membuka kado yang isinya sepatu… Pas mau dicoba, ternyata gak muat. Dia terus memaksa, namun sia-sia. Samijan jadi tidak tega.
Samijan: “Kenapa, sempit?”
Cathy: “Iya mas, saaaakit nih…” keluhnya manja.
Samijan: “Saya masukin pelan-pelan deh ya?”
Cathy: “Iya mas, jangan keras-keras tapi?”
Samijan pun memasukkan sepatu tadi dengan agak maksa.
Cathy: “Mas, saaaakit mas… anunya terlalu seeeeempit…”lagi2 keluh Cathy manja habis.
Samijan: “Tahan dulu donk, saya coba lagi ya?”
Ternyata, Bu Mimien, mami Cathy lagi nguping di balik pintu kamar pengantin… rupanya sang ibu ini lagi mikir ngeres… Tidak tega melihat anak perempuanya kesulitan saat malam pertama, terpaksa sang ibu mempelai wanita menyela dari balik pintu.
Bu Mimien: “Kenapa nak, susah masuk?”
Cathy: “Iya Mak…”
Samijan: “Kekecilan sih Mi…”
Bu Mimien: “Coba kamu olesin dengan air liur atau handbody lotion atau minyak zaitun tuh ada diatas bufet…samping tempat tidurmu”
Samijan: “Saya coba dulu Mi...”
Cathy: “Cepat dong mas, dipoles ama handbody lotion …”
Dengan tergesa-gesa Samijan memoles seluruh permukaan kaki isterinya dengan handbody lotion .
Samijan: “Coba dimasukkan lagi ya sayang???”
Cathy: “Iyaaaaaa mas…”jawab Cathy manja.
Setelah dimasukkan kaki yang dipolesi handbody lotion tadi ternyata dengan mudah masuk.
Samijan: “Nah… masuk kan???”
Cathy: “Iyaaaaaa..." jawabnya manja.
Bu Mimien:“NAH… TUH BISA MASUK KAN? SEKARANG TINGGAL DIGOYANG, NAK.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar