Jumat, 27 Juli 2012

Danau Ciwidey



Pertama kali membaca berita di salah sebuah koran harian, tercengang mendapatkan berita “dewata longsor”. Pikiran melayang menerka yang akan meninggal dunia adalah para turis asing. Para turis yang sedang tamasya menikmati pulau dewata.
Eh, ternyata baru tahu setelah setengah halaman koran ku baca, dewata yang longsor ada di dekat daerah tempat tinggalku. Dewata, nama sebuah kampung di pelosok terpencil di kabupaten Bandung. Nama daerah tersebut memang asing kalau berada dekat daerahku, tetapi tidak asing kalau berada jauh dari daerahku yaitu dewata yang berada di pulau Bali.
Beda tempat, beda pula situasi dan kondisi yang ada di sekelilingnya. Dewata bali sangat eksotik, sehingga menjadi tempat tujuan wisata, sedangkan dewata ciwidey memang asri tetapi tidak pernah ada wisatawan yang mau datang ke daerah tersebut. Dewata ciwidey memang jauh dari kota terdekat. Jalannya pun masih belum mengenal aspal. Melalui jalur menuju dewata kita harus bersusah payah karena jalan yang dilalui banyak batu.
Dewata ciwidey memang sedang terkenal untuk saat ini, bukan hanya karena longsornya saja. Dewata ciwidey terkenal dengan satu-satunya yang ada di muka bumi. Satu-satunya penghasil tumbuhan yang hanya ada di Indonesia, tepatnya di wilayah Ciwidey ini. Ya, dewatalah yang menyimpan satu-satunya harta berharga ini, minuman yang dihasilkan pun terbilang langka. Langka karena berasal dari tumbuhan yang langka. Ternyata dewata ciwidey memiliki pesona yang memikat sehingga mampu menyaingi keterkenalan dewata bali.

sumber :
danau ciwidey

Tidak ada komentar:

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...