Kata orang, nama adalah doa. Tentu semua menginginkan nama yang baik, bukan hanya orang, tapi bagi produk sepeda motor. Misalnya Satria yang sekarang masih menjadi satria bagi Suzuki, Byson yang bener2 kelakuannya kayak kebo.hehehe. “Vega” yang bener2 sexi.atau barangkali suzuki SM*SH, yang makin gaul. ixixixixi
astrea prima yang moga2 tetap prima,
Honda Astrea Prima, isinya cuma 97cc, biar lebih keren dibulatkan menjadi 100cc. ngGayus 3cc gpp kan?
untuk sekarang dia tidak kencang, tidak cukup canggih, tidak menarik. beda cerita 20 tahun yang lalu.
Kecil memang, tapi less is more. Kekurangan adalah kelebihannya, dia sederhana, murah, dan tentu saja
irit. tak perlu pertamax, hanya perlu isi bensin, rutin ganti oli. dia sudah hidup.
terlepas dari itu semua, dia cukup tangguh dan bisa diandalkan. Intinya dia menyenangkan untuk digunakan, untuk sekedar berputar2 mengelilingi rumah sambil menikmati semilir angin sepoi-sepoi sore hari. sambil memikirkan masa muda. halah…..
Oke,motor bapak2 ini memang tidak memiliki fitur lebih dibanding motor sekarang, printilan2 yang keren. Ini hanya mesin di tambahi dengan rangka, bodi. Bim..salabim….prokkk..prokkk….jadilah motor. tapi dia bukan anak AHM..
tapi Federal (buyutnya AHM). Buatan negeri miyabi. made in japan. Hanya numpang ngrakit d indonesia.
Motor keluaran tahun 80akhir hingga 90 awal ini, memang masih sering terlihat. Terlihat utuh atau
hanya separuh.Entah itu dipakai untuk kepasar, atau mengangkut beban gak jelas di belakang.
Tidak klasik, tidak pula modern. Nanggung emang. Kalau kondisi bagus,masih banyak bengkel, tukang parkir, atau bapak2
yang sekedar bertanya “tahun berapa mas? dijual gak?”
Kata juragan rondo …..yaaagh time will tell laaagh…. waktu yang akan membuktikan semuanya.
Setidaknya 20 tahun ini masih ada yang memakai, masih ingat atau masih ada yang buat artikelnya. hehehe
paska kuliah sebagai anak bis kota, saya kerja sebagai detailer disebuah perusahaan farmasi. saya kerja pertama kali memakai motor pinjaman (GL 100) orangtua . setelah gajian dan tabungan cukup beli honda pitung C 70. berikut riwayat kepemilikan motor sebagai pendukung perjalanan hidupku :
1.Honda Pitung (tahun 2001 akhir)
2.Honda Astrea Supra (2003 Pertengahan)
3. Honda Astrea Prima (2005 Akhir) karena setelah menikah supra X dipake mantan pacar.
4. Beli Pitung lagi akibat krisis ekonomi ta 2009. prima dijual ganti pitung.
5. Supra X di pakai lagi(pengembalian dari mantan pacar yg beli honda helm in)
oya, informasi pitung yg ada dalam ilustrasi diatas dijual laku 1,5 JT. dibeli oleh dealer motor bekas. sebenarnya kalo dijual ke hobis nyampe harga 2 JT. tp rumah dah ga muat buat nyimpan motor 3, akhirnya atas permintaan mantan pacar. motor kesayangan dijual buat beli beras dan berlian ...... ho3x.
“bukan soal uang, tapi kepuasan memiliki, merawat, serta kenangan yang ada pada tunggangan kesayangan”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar