Letaknya di pinggir jalan besar yaitu jalur utama Purwokerto – Jogja, kalo dari Pantura pindah ke jalur selatan melewati Bumiayu-Purwokerto-Buntu pasti melewatinya. Sebenarnya mudah diketahui, namun karena kesederhanaanya yang belum kenal pasti kurang begitu tertarik untuk mampir.
Bangunan yang digunakan adalah rumah tinggal model 90-an. Tampilan depannya-pun masih tetap rumah khas tinggal, cuma ditambah spanduk dan papan nama di pinggir jalan. Ada ciri khas yaitu sepasang tokoh yang seperti wayang kulit, yang satu melambangkan pak Jon yang satu adalah wayang Limbuk.
Terasnya juga masih berupa plesteran. Sepertinya memang dipertahankan seperti itu
Papan nama ada dua, jadi dari arah Jogja maupun sebaliknya akan tetap telihat.
Saya baru tahu, Soto ini sudah ada sejak tahun 1980, 30 tahun ternyata. Namun seingat saya baru ngetrend sekitar 1997 an. Tahun 1992 ketika saya masih SMP ketika sedang berkunjung ke rumah teman, belum terlihat warung yang mencolok, karena rumah teman saya persis di depannya.
Pemilik warung Soto ini adalah Pak Jon, kependekan dari Tarjono. Setahu saya Pak Tarjono adalah dalang wayang kulit kondang di Banyumas. Saya beberapa kalo menonton pentasnya di tempat paman saya. Istrinya juga terkenal sebagai ahli rias pengantin. Ternyata dalang Tarjono ini memang terkenal di dunia pedalangan. Profilnya bisa dilihat di artikel Ki Tarjono Dalang Ruwat Banyumas.
Di teras depan warung ada hiasan berupa lukisan adegan Bratasena melawan Rukmuka dan Rukmakala yang merupakan bagian dari lakon Bima Suci.
Tampak dalam warung Soto ini sederhana. Properti yang digunakan diantaranya lincak, da juga meja kayu bulat seperti yang dulu banyak ditemui di desa-desa.
Dapurnya adalah yang tampak ada ukir-ukiran di atasnya. Juga ada hiasan kepala rusa dari kayu. Mengingatkan saya kepada rumah almarhum nenek saya dulu.
Begitulah eksplorasi dari warung ini. Mari kita pesan sotonya. Eh menu yang disediakan di sini terpampang di tembok sebelah kiri/utara.
Menu utama adalah Soto Sekengkel. Sekengkel adalah kaki sapi, Granat adalah testis Sapi, Torpedo adalah penis Sapi. Soto Neko-neko adalah soto yang isinya campur antara Sekengkel dan daging.
Minuman ada dua macam yaitu Jerman alias Jeruk Manis serta Teman alias Teh Manis. Namun ada juga minuman botol seperti Teh Botol Sosro dan Coca Cola serta disediakan pula air putih di Gogok (Kendi)
Saya pesan menu Soto Sekengkel standar saja. Ingin mencoba yang lain namun lain kali saja
Soto standar Banyumasan disajikan dengan mangkuk besar, isi yang penuh, disajikan dengan ketupat serta tidak boleh dilewatkan (karena merupakan yang paling khas) adalah Sambal Kacang.
Yuk mari makan, jangan lupa masukkan sambal kacang ke dalam soto. Sambal kacang ini umumnya sudah manis, kalo kurang manis bisa ditambah kecap manis. Biasanya ketupat sudah dicampur langsung ke dalam campuran Soto, namun yang ini disajikan dengan wadah terpisah.
Oh iya ada yang lupa, Soto Banyumasan biasanya juga isinya disertai dengan kerupuk yang di remed (diremas). Kalo yang ini kerupuknya disediakan tersendiri di dalam toples. Ada dua macam yang saya temui:
Soto di sekitar Kecamatan Banyumas dan sekitarnya menggunakan kerupuk merah, sedangkan kerupuk daerah Purwokerto menggunakan Mireng (kerupuk warna kuning seperti Mie yang digoreng)Selain di tempat asalnya, teryata Soto Sekengkel ini juga membuka cabang di Jabodetabek. Pengelolanya kalo tidak salah adalah anaknya yang kembar, mereka kakak kelas saya sewaktu SMP. Di milis Banyumas beliau memperkenalkan diri sebagai Tsurchan:
Soto Sekengkel 2 Pak Jon’s
Depan Koja Trade Mall Tanjung Priuk - Jakarta
Soto Sekengkel 3 Pak Jon’s
Jl. Raya Setu – Cileungsi Desa Telajung, Setu Bekasi – Jawa Barat Depan Gedung Baru Pertanian Samping POM Bensin Lama Setu Pasar Baru – Rawa Banteng
malah ada situsnya juga : http://sotosekengkel.com/
Wah lumayan kenyang dan puasssss nih, rasanya mantaB! khas Banyumas yang mbleketaket. Kalo masih kurang kenyang minta tambah kupat lagi saja. Kalo tidak salah satu porsi Soto Sekengkel cuma Rp 8000 rupiah.
Oh iya, kalo anda datang ke sana dan di depan warung sudah dipasang papan hitam dari bertuliskan “LARISAN” berwarna putih. Berarti anda harus datang esok paginya untuk mencicipi Soto ini.
sumber :
soto sengkekel
Tidak ada komentar:
Posting Komentar