Wonosobo
dikenal sebagai kota wisata. Kawasan pegunungan Dieng (Dieng Plateau)
merupakan ikon wisata alam unik yang tidak dipunyai daerah lain. Selain
itu, kota berjuluk ASRI (Aman, Sehat, Rapi dan Indah) ini masih punya
Taman Rekreasi Pemandian Air Hangat di Kalianget.
Ada
juga wisata tirta Telaga Menjer, bendungan Wadaslintang, kolam renang
Mangli, arena bermain anak-anak di Tanjung sari Sapuran dan Jurug Winong
di Kaliwiro. Masih ada pula Wisata Perkebunan Tambi Kejajar dan Desa
Wisata Giyanti Selomerto.
Jika
dikelola secara baik, bukan tidak mungkin, potensi wisata alam itu
mampu menyedot kunjungan wisatawan baik mancanegara maupun domistik
untuk berbondong-bondong ke kota pegunungan ini. Membajirnya wisatawan
ke Wonosobo tentu akan menambah pundi-pundi pendapatan asli daerah
(PAD).
Tidak
itu saja. Banyaknya pelancong ke kota ini akan menambah gairah dinamika
kota. Wisata kuliner dan kerajinan akan berkembang pesat. Pasalnya,
wisatawan selain menikmati keelokan alam pegunungan, setelahnya akan
memburu makanan khas dan oleh-oleh untuk sekadar cendera mata atau buah
tangan keluarga di rumah.
Sayangnya,
kondisi wisata Wonosobo kini seolah mati suri. Ibarat hidup segan mati
tak mau. Sebab, diakui atau tidak, lokasi wisata yang ada tidak
terkelola secara baik dan profesional. Potensi wisata alam yang ada
dibiarkan apa adanya. Tidak dikembangan menjadi wisata modern agar bisa
mamantik wisatawan untuk berkunjung.
Betapa
tidak? Kawasan alam wisata Dieng kondisinya kian rusak seiring dengan
ekploitasi alam dan pembabatan hutan yang terjadi di sana. Kawah yang
ada sudah tidak menggelegak lagi. Telaga warna sudah kilangan warnanya
sehingga tidak menakjubkan seperti dulu.
Nasib
loka wisata yang lain juga tak kalah mengenaskan. Sebab, taman yang ada
dibiarkan merana. Wisatawan yang datang pun enggan kembali ke tempat
tersebut. Ironis memang. Alam pegunungan yang elok nan cantik laksana
seorang gadis dibiarkan kusam dan tidak dirias agar tambah cantik lagi
dan membuat pengunjung jatuh cinta.
Mestinya,
ada pembenahan kawasan wisata Dieng agar bisa kembali jaya seperti
dulu. Taman Rekreasi Kolam Renang Kalianget perlu disulap serupa dengan
kawasan wisata tirta Owabong Purbalingga yang mampu membetot perhatian
pengunjung untuk berjubel hadir ke tempat itu.
Jika
ada pembenahan dan pengembangan wisata yang ada di Wonosobo, tidak bisa
dipungkiri, potensi wisata alamnya tidak akan tenggelam oleh gemuruh
wisata alam buatan yang saat ini banyak dikembangkan di daerah lain.
Rasanya sayang bila potensi wisata alam tersebut hanya dibiarkan seperti
sekarang ini. Merana dan ditinggalkan banyak wisatawan!
Jika
Pemkab tidak sanggup mengelola potensi pariwisata secara profesional,
tidak ada salahnya menyerahkan pengelolaan pariwisata tersebut kepada
pihak swasta. Kenapa tidak?
Ditulis oleh :
Muharno Zarka, penggiat M3-W (Masyarakat Membaca dan Menulis) Wonosobo
Muharno Zarka, penggiat M3-W (Masyarakat Membaca dan Menulis) Wonosobo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar