Kita tetap sesibuk hari hari biasa di bulan Ramadhan, namun bila tanpa memahami hikmahnya , nanti yang tersisa ketika awal bulan Syawal, hanyalah kepenatan fisik yang tak terkira.
Saat musim mudik usai, yang tersisa hanyalah suara suara parau yang tersisa dari kebut kebutan tilawah.
Kita menjalani paket Ramadhan lengkap dengan lebih ringan karena memahami manfaatnya buat kita,.
Bahkan, lebih dahsyat lagi setelah Ramadhan usai, kita tetap merasakan hikmah hikmahnya dalam menjalani hari hari selanjutnya.
Yuk, kita intip tiga dari hikmah Ramadhan dibawah ini, sebagai awal sekaligus oleh oleh setelah Ramadhan ini usai :
1.Ramadhan sebagai training keihklasan.
Puasa adalah ibadah yang melatih keikhlasan.
Maka Ramadhan selama sebulan adalah training yang paling baik dan efektif untuk sebuah keikhlasan.
Rasulullah saw meriwayatkan Firman Allah swt dalam sebuah hadits qudsi :
” Setiap amalan manusia adalah untuknya , kecuali Puasa. Sesungguhnya puasa itu untukKU, dan AKU yang akan membalasnya (HR.Ahmad dan Muslim)”2. Ramadhan sebagai training keistiqomahan.
Momentum Ramadhan yang penuh dengan amalan, dari pagi hingga malam hari, mau tidak mau, suka tidak suka, akan membuat seseorang untuk istiqomah dalam hari hari selanjutnya.
Kita semua benar benar menjadi orang yang sibuk di bulan Ramadhan, bangun diawal hari untuk sholat malam dan sahur, di siang hari dihiasi dakwah dan tilawah, dan malam hari dihiasi tarawih dan tadarus, semuanya kita lakukan dalam sebulan penuh terus menerus.
Semangat beribadah kita begitu terpacu disaat bulan Ramadhan.
Nah, pada bulan berikutnya ketika semangat kita mulai melemah dan kita kelelahan, ada baiknya kita ingat kembali semangat kita ketika Ramadhan, untuk kemudian bangkit, dan meneruskan amalan dengan kembali bersemangat.
3. Ramadhan sebagai training ihsan.
Syariat kita mengajarkan untuk optimal atau ihsan dalam menjalankan ibadah, tak terkecuali ibadah di bulan Ramadhan.
Rasulullah saw telah mengingatkan :
” Betapa banyak orang yang berpuasa, namun tidak mendapatkan sesuatupun, kecuali rasa lapar.Dan, betapa banyak orang yang shalat malam, namun tidak mendapatkan sesuatupun, kecuali begadang”( HR.Ibnu Majah)Ini artinya , hendaklah hari hari puasa kita penuh kehati hatian, menjaga lisan, pandangan dan anggota badan lainnya dari kemaksiatan.
Sungguh berat, namun dalam training selama 30 hari terus menerus, selayaknyalah jika kita mampu meneruskan segala amalan amalan ihsan di hari hari selanjutnya setelah Ramadhan usai, bahkan menjadi branding sebagai umat muslim dalam setiap amalannya.
Mari, kita mulai dengan ketulusan hati untuk mensukseskan Ramadhan tahun ini, diikuti dengan kesungguhan dalam mengisinya, bahkan hingga saat Syawal menjelang. Agar kegembiraan yang dijanjikan bisa kita dapatkan.
Rasulullah saw bersabda :
” Bagi orang yang berpuasa ada dua kegembiraan, kegembiraan ketika berbuka (buka puasa dan Idhul Fitri) dan kegembiraan ketika bertemu dengan Rabb nya “.(HR.Buchori dan Muslim).Wallahualam.
Salam
sumber :
Hikmah ramadhan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar