Yang pasti bukan telor gosong yang terus jadi kerak… hehehe
Makanan ini selalu ada di arena jakarta fair… dari tahun ke tahun, mulai dari jamannya masih di Monas hingga kini pindah ke Kemayoran.
Makanan ini selalu ada di arena jakarta fair… dari tahun ke tahun, mulai dari jamannya masih di Monas hingga kini pindah ke Kemayoran.
Makanan
ini terbuat dari nasi ketan aron atau setengah matang, yang kemudian
dicampur dengan telor (bisa telor ayam atau telor bebek) beserta
bumbunya. Setelah matang dimakan dengan taburan serundeng dan bawang
goreng. Cara masaknya juga cukup unik. Ketika kerak telor telah setengah
matang maka wajan pemasaknya dibalikkan dan kerak telor dibiarkang
langsung terkena panas arang dari anglo sehingga kemudian menjadi
sedikit gosong. Mungkin ini yang dinamakan keraknya…
Gw
suka makanan ini karena kebetulan mama gw juga suka banget. Mulai dari
harganya Rp 200 untuk telor ayam dan Rp 300 untuk telor bebek hingga
kini menjadi Rp15000 untuk telor bebek. Harga itu bisa lebih mahal lagi
ketika kini kerak telor bisa kita jumpai di pasar modern seperti
Carefour Foodcourt.
Senin
malam lalu, gw membeli 4 kerak telor untuk mama. Kebetulan kini gw bisa
menjumpai tukang kerak telor ini di deket kantor. Tepatnya di parkiran
Circle K Pancoran. Dari dulu hingga kini yang gw perhatikan menjual
biasanya adalah seorang bapak-bapak tua. Entah kenapa mungkin sang anak
tak mau lagi meneruskan usaha bapaknya karena mendapat pekerjaan yang
lebih baik atau karena malu. Dan selalu pula sambil penjual tersebut
memasak, kami berbincang santai… seputaran jakarta tempo dulu dengan dialek betawi yang kental.
Entah
sampai kapan kerak telor ini akan bertahan di tengah derasnya serbuan
fast food barat seperti McD, Burger King, Pizza atau juga japanese food
seperti HokBen yang kini ada di mana-mana. Bahkan saat ini tampaknya
lebih bangga menjadi bagian dari kapitalis kuliner barat seperti Burger
Blenger atau japanese food lokal seperti Roku-Roku ketimbang
melestarikan kuliner lokal seperti kerak telor ini…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar