Ada suatu tradisi tahunan penduduk Hvalvik, pulau Faroe, Denmark yaitu menangkap ikan paus (whale) untuk dikonsumi dagingnya bersama sama.
Pembantaian paus baru-baru ini terjadi pada tanggal 23 Mei 2009 lalu. Tradisi ini dilakukan setiap tahun dan telah berlangsung lebih dari 1.000 tahun.
Penduduk sekitar memburu paus-paus yang malang tersebut dalam sebuah
acara tradisional yang bernama Faroese. Pertama-tama mereka mengikat
setiap ekor paus dengan tali agar tidak kabur lalu membawanya ke dalam
teluk lalu membantainya. Lebih dari 180 paus dibantai oleh penduduk
Hvalvik, pulau Faroe, Denmark.
Darah paus tersebut kemudian memerahkan laut. Daging paus tersebut tidak dijual melainkan dibagi-bagikan ke penduduk sekitar.
Tradisi yang sama juga terdapat di Indonesia
tepatnya di Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT). Dalam kurum
waktu 48 tahun terakhir sejak 1959 hingga 2007, nelayan Lamalera sudah
menangkap sekitar 838 ikan paus dengan cara tradisional.
Peneliti mamalia laut dari APEX Environmental Program Cetacean Laut
Asia-Pasific, Dr Benjamin Kahn mengatakan bahwa pada saat musim berburu
antara bulan April sampai Juni , rata-rata tiap tahun nelayan Lamalera
menangkap 20 ekor paus.
“Jika perburuan yang dilakukan oleh nelayan Lamalera tersebut menjadi
sebuah ancaman terhadap mamalia laut maka ikan paus tidak akan
bermuncunlan lagi di wilayah perairan sekitar Lamalera yang tak jauh
dari Laut Sawu yang bakal dijadikan sebagai konservasi nasional untuk
melindungi mamalia laut tersebut,” katanya.
Bagaimana menurut pendapat Anda?
sumber : blog jimy
Tidak ada komentar:
Posting Komentar