DAUN BINAHONG MENCEGAH DIABETES

Endah Dani Puspitaningrum, Amri Handayani, Alvani Nuzul Marfu’ah dan Ari Nurlitawati
Penyakit diabetes merupakan salah satu penyakit yang sering diderita oleh masyarakat Indonesia. Sejauh ini para penderita diabetes mengkonsumsi obat – obat yang banyak mengandung bahan kimia sintesis, bahan – bahan kimia sintesis tersebut secara tidak langsung merupakan toksin atau racun bagi tubuh jika telah terakumulasi dalam periode waktu yang lama. Sehingga pengobatan secara herbal mulai dikembangkan. Binahong (Anredera Cordifolia) adalah tanaman obat yang berasal dari daratan Tiongkok yang dikenal dengan nama asli Dheng San Chi. Hampir semua bagian tanaman binahong seperti umbi, batang dan daun dapat digunakan dalam terapi herbal. Tumbuhan ini telah dikenal memiliki khasiat penyembuhan yang luar biasa dan telah ribuan tahun dikonsumsi oleh bangsa Tiongkok, Korea, dan Taiwan. Berdasarkan penelitian dalam daun binahong terdapat aktivitas antioksidan, asam askorbat, total fenol yang cukup tinggi, asam oleanolik dan protein tinggi yang mampu menstimulasi produksi nitrit oksida yang diberi nama ancordin. Dengan adanya kandungan zat-zat di atas daun binahong memiliki banyak khasiat diantaranya yaitu luka bakar, jerawat, nafsu makan kurang, melancarkan haid, menjaga stamina tubuh, muntah darah, kencing manis, sesak nafas, patah tulang, gatal-gatal, maupun gejala liver. Masyarakat mempercayai dan telah membuktikan bahwa daun binahong dapat digunakan sebagai obat diabetes, sehingga penggunaan daun binahong sebagai obat diabetes sudah menjadi tradisi. Saat ini produk olahan tanaman binahong hanya tersedia dalam bentuk kapsul dengan harga yang relatif mahal, oleh karena itu sekelompok mahasiswa prodi pendidikan IPA Fakultas MIPA Universitas Negeri Yogyakarta yaitu Endah Dani Puspitaningrum, Amri Handayani, Alvani Nuzul Marfu’ah dan Ari Nurlitawati membuat inovasi produk olahan daun binahong dalam bentuk puding dengan nama “Deralia’s Pudding”. “Binahong mengandung sejumlah serat pangan potensial dimana serbuk umbi binahong memiliki kadar Acid Detergent Fiber (ADF) sebesar 5.64%, lignin 0.95%, substansi pektat 51.46%, sellulosa 0.13%, hemisellulosa 30.05%, Neutral Detergent Fiber (NDF) sebesar 31.13% dan Total Dietary Fiber sebesar 82.59%, sedangkan hasil uji proximat menunjukkan kadar air sebesar 8,49%, lemak 4,64%, abu 5,63%, protein 14,88%, karbohidrat 66,36% dan serat kasar sebesar 18,17%” kata Endah Dani Puspitaningrum, “Oleh karenanya tanaman binahong dipercaya dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit”. Amri Handayani menambahkan bahwa binahong merupakan tanaman pagar yang dapat tumbuh di mana-mana misalnya di area persawahan, di pinggir jalan, atau di daerah yang yang lembab sehingga harga tanaman ini relatif murah. Binahong juga dapat ditemukan di kawasan Dieng karena merupakan salah satu tempat budidaya tanaman binahong yang dapat tumbuh sepanjang musim. “Nama Deralia’s Pudding diambil dari singkatan nama ilmiah tanaman binahong yakni anredera cordifolia yang mempunyai tiga varian rasa yaitu original, melon, dan pandan.” kata Amri “Dan berhasil mendapatkan dana dari Dikti dalam Program Kreativitas Mahasiswa tahun 2011 bidang Kewirausahaan”
Alvani Nuzul Marfu’ah menjelaskan bahwa bahan yang dibutuhkan untuk pembuatan pudding binahong ini adalah daun binahong 1 kg, agar-agar 1 bungkus, madu 0,5 kg, air dan perisa melon serta perisa pandan secukupnya. “Pertama kali daun binahong dicuci bersih lalu dicampur dengan air kemudian diremas dan disaring” kata Alvani “Kemudian masukkan dalam panci dan ditambah  agar–agar dan madu secukupnya. Adonan dipanaskan di atas kompor sambil diaduk hingga mendidih. Tuang dalam cetakan, diamkan beberapa saat baru dimasukan dalam pendingin” tutupnya.

sumber : Binahong obat db